MANFAAT ANTING-ANTING
Tanaman Herbal merupakan tumbuhan yang memiliki fungsi dalam pengobatan. Salah satu tanaman yang bisa digunakan sebagai obat yaitu tumbuhan Anting-anting (Acalypha australis. L). Tanaman anting-anting memiliki bentuk daun bulat lonjong. Letak daun tanaman ini berselang seling. Bentuk ujung dan pangkal daun tanaman anting-anting berbentuk runcing, sedangkan bagian pinggir daun bergerigi. Panjang daun tanaman ini sekitar 2,5 cm hingga 8 cm serta lebarnya sekitar 1,5 cm hingga 3,5 cm. Tanaman anting-anting banyak ditemukan di pinggir jalan dan di lapangan yang memiliki banyak rumput. Tanaman anting-anting memiliki ketinggian sekitar 30 cm sampai dengan 50 cm. Batang tanaman anting-anting dapat bercabang serta memiliki garis kasar memanjang.
Tumbuhan anting-anting telah banyak digunakan secara turun-temurun sebagai obat disentri, diare, gangguan pencernaan, muntah darah, berak darah dan kencing darah, khususnya pada daun berkhasiat mengobati mimisan. Tumbuhan anting-anting memiliki rasa yang pahit. Akar pada tanaman anting-anting dapat digunakan untuk menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi, meredakan nyeri pada rematik, pengobatan diabetes mellitus dan meredakan pegal linu.
Bagaimana cara mengolah anting-anting. Kita simak penjelasannya.
- Untuk Diare Amoeba
30-60 gram tanaman anting-anting kering direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu minum 2 kali sehari masing-masing setengah gelas. Lakukan secara teratur selama 5-10 hari
- Untuk diare dan muntah darah
Rebus 30-60 gram tumbuhan kering dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, lalu dinginkan. Minum air rebusan 2 kali sehari- masing-masing ½ gelas.
- Untuk Diare Basiler
Tanaman kering 30-60 gram ditambah portulaka dan gula masing-masing 30 gram kemudian direbus dan diminum setelah dingin.
Demikian beberapa manfaat dan khasiat yang bisa anda dapatkan dari penggunaan tanaman anting-anting sebagai obat herbal, karena manfaatnya sangat besar dan baik bagi tubuh sebaiknya anda menanam tanaman anting-anting di rumah anda sebagai persediaan tanaman obat keluarga.
Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
Comments
Post a Comment